Rabu, 14 Maret 2012

Pertemuan 1 dan 2 (sistem perekonomian indonesia)


Sistem Perekonomian Indonesia

1.        Perkembangan sistem perekonomian :

Sistem perekonomian pasar (liberalis/kapitalis)

Kaum klasik menganggap bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya. Mekanisme pasarlah yang mengaturnya dan kekuatan permintaan dan penawaranlah yang akan mewujudkannya. Dasar pemikiran kaum klasik tersebut adalah :
1.    Hukum “SAY”, yang mengatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yag membutuhkannya.
2.    Harga setiap komoditi itu bersifat fleksibel
Tugas pemerintah menurut kaum klasik :
·      Mengelola kegiatan yang tidak efisien jika ditangani oleh pihak swasta.
·      Membantu memperlancar dan menciptakan kondisi yang mendukung kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung
Pemerintah juga memiliki tugas penting , yakni :
·      Melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara liberal lainnya
·      Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau penindasan dengan mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan
·      Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau sarana untuk umum
Karakteristik sistem ekonomi liberal/kapitalisme adalah :
·      Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahawan ) dikuasai oleh pihak swasta
·      Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi
·      Rangsangan intensif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi

Sistem perekonomian perencanaan (etatisme/sosialis)

Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis. Dalam sistem ini kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali negara. Sistem ini terdapat pada negara yang meganut faham komunisme, seperti Uni Sovyet.

Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang muncul adalah :
1.     Tahap dimana prinsip ekonominya adalah ‘setiap orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya dan setiap orang menerima seusai dengan karyanya’
2.    Tahap pertama berkembang menjadi ‘setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya’ dengan kata lain ‘distribusi menurut kebutuhannya’

Sistem sosialis terdiri dari : sistem sosialis pasar dan sistem sosialis terencana, dengan karakteristik :
1.      Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemrintah/Negara
2.      Pengambilan keputusan ekonomi pada sistem sosialis pasar bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar sedangkan pengambilan keputusan ekonomi pada sitem sosialis terencana bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi terencana
3.      Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi

2.        Sistem ekonomi campuran

Sistem ini merupakan kombinasi ‘logis’ dari ketidaksempurnaan sistem liberalisme dan sistem etatisme. Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut, diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak negara kemudian memilih sistem ekonomi campuran ini.

3.          Sistem perekonomian Indonesia

·      Perkembangan sistem perekonomian sebelum orde baru
Bung Hatta, semasa hidupnya mencentuskan ide, bahwa dasr perekonomian indonesia yang sesuai dengan cita-cita tolong menolong adalah koperasi (Moh. Hatta dalam Sri-Edi Swasono, 1985)
Sumitro Djojohadikusumo menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran.
Namun demikan dalam proses perkembangan berikutnya disepakatilah suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi dipilih, karena memiliki ciri-ciri positif yang diantaranya adalah :

o  Perekonomian disususn sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
o  Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak yang dikuasai oleh negara
o  Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
o  Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dipergunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan tehadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan pula
o  Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
o  Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat
o  Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas batas yang tidak merugikan kepentingan umum
o  Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara

Meskipun awal perkembangannya perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila, ekonomi demokrasi dan mungkin ekonomi campuran, tetapi bukan berarti sistem perekonomian leberalis atau etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Bukti adanya corak liberalis dalam perekonomian indonesia, terjadi pada awal tahun 1950an-1957an. Demikian dengan sistem etatisme yang juga mewarnai corak perekonomian indonesia pada tahun 1960an sampai dengan masa orde baru.

Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukti-bukti berikut :

·         Menurunnya nilai eksport kita.
·         Defisit anggaran negara yang makin besar, dan justru ditutup dengan mencetak uang baru, sehingga inflasi yang tinggi tidak dapt dicegah kembali
·         Laju pertumbuhan penduduk yang lebih besar dari laju pertumbuhan ekonomi saat itu
·         Perkembangan sistem perekonomian stelah orde baru

Awal orde baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan, hampir di seluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi, Rehabilitas ini terutama ditunjukkan pada :

·          Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sia faham dan sistem perekonomian yang lama
·         Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum

4.          Para pelaku ekonomi di Indonesia

Dalam ilmu ekonomi mikro terdapat 3 pelaku ekonomi, yaitu :
1.     Pemilik faktor produksi
2.    Konsumen
3.    Produsen

Dalam ilmu ekonomi makro terdapat 4 pelaku ekonomi, yaitu :
1.     Sektor rumah tangga
2.    Sektor swasta
3.    Sektor pemerintah
4.    Sektor luar negeri

Sesuai dengan konsep Trilogi Pembangunan (Pertumbuhan, Pemerataan, dan Kestabilan Ekonomi), masing-masing pelaku tersebut memiliki prioritas fungsi sebagai berikut ;

Koperasi :
Pemerataan hasil ekonomi, Pertumbuhan kegiatan ekonomi, Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi

Swasta :
Pertumbuhan kegiatan ekonomi, Pemerataan hasil ekonomi, Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi

Pemerintah BUMN :
Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi, Pemerataan hasil ekonomi, Pertumbuhan kegiatan ekonomi


Referensi :

Aris Budi S., 1996, Buku Paket Perekonomian Indonesia, Universitas Gunadarma, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar