Deduktif dan Induktif?
Pola pikir itu apa? hmm.. pola pikir itu seperti penalaran atau semacam
proses berfikir yang biasanya meghasilkan konsep dan pengertian. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan
disebut dengan premis dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi. Hubungan antara
premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Nah! Ternyata terdapat 2 metode pola pikir
kita yaitu : metode deduktif dan metode induktif. Memang sudah tidak
asing lagi dengar kata deduktif dan induktif, biasanya sering kita dengar saat
pelajaran bahasa indonesia seperti, paragraf deduktif atau induktif.
Pengertiannya tidak jauh beda dengan yang sudah pernah kita pelajari.
Salah nalar
ada dua macam:
1. Salah nalar induktif, berupa :
a) kesalahan karena generalisasi yang
terlalu luas,
b) kesalahan penilaian hubungan
sebab-akibat,
c) kesalahan analogi.
2. Kesalahan deduktif dapat disebabkan
:
a) kesalahan karena premis mayor
tidak dibatasi;
b) kesalahan karena adanya term
keempat;
c) kesalahan karena kesimpulan
terlalu luas/tidak dibatasi; dan
d) kesalahan karena adanya 2 premis
negatif.
Saya akan coba menjelaskan pola berfikir deduktif dan induktif :
Saya akan coba menjelaskan pola berfikir deduktif dan induktif :
1. Metode
deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus. Dengan
kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep
dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di
lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori
merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Contoh : Setiap mamalia punya sebuah jantung
Semua kuda adalah mamalia
Setiap kuda punya sebuah jantung (kesimpulan )
Semua kuda adalah mamalia
Setiap kuda punya sebuah jantung (kesimpulan )
Penalaran deduktif diantaranya :
a.
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme
disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan
fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari
2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh : Semua
manusia akan mati
Amin adalah manusia
Jadi, Amin
akan mati
(konklusi / kesimpulan)
b. Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh : Proses
fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis
Pada malam hari tidak ada matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis
2. Metode
induktif
Metode
ini sebenarnya hanya kebalikan dari metode berfikir deduktif saja, yaitu :
metode berfikir yang berawal dari temuan fakta
yang khusus atau lebih singkatnya berfikir induktif itu berfikir dari yang
khusus menuju ke umum. Fakta-fakta yang sifatnya khusus menjadi sebuah
pernyataan umum.
Contoh : Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Proses induksi dapat dibedakan :
a)
Generalisasi, ialah proses penalaran
berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk
menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa.
b) Analogi, adalah suatu proses
penalaran untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus
berdasarkan kebenaran gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensial
yang bersamaan.
c)
Hubungan sebab akibat, Penalaran dari sebab
ke akibat mulai dari pengamatan terhadap suatu sebab yang diketahui.
Berdasarkan itu, kita menarik kesimpulan mengenai akibat yang mungkin
ditimbulkan.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar