Kamis, 03 Oktober 2013

Tugas 2 - Bahasa Indonesia

Deduktif dan Induktif?

Pola pikir itu apa? hmm.. pola pikir itu seperti penalaran atau semacam proses berfikir yang biasanya meghasilkan konsep dan pengertian. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan  premis  dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi. Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
       Nah! Ternyata terdapat 2 metode pola pikir kita yaitu : metode deduktif dan metode induktif. Memang sudah tidak asing lagi dengar kata deduktif dan induktif, biasanya sering kita dengar saat pelajaran bahasa indonesia seperti, paragraf deduktif atau induktif. Pengertiannya tidak jauh beda dengan yang sudah pernah kita pelajari.

Salah nalar ada dua macam:

1.      Salah nalar induktif, berupa :
a)      kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
b)      kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
c)      kesalahan analogi.

2.      Kesalahan deduktif dapat disebabkan :
a)      kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
b)      kesalahan karena adanya term keempat;
c)      kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
d)      kesalahan karena adanya 2 premis negatif.

Saya akan coba menjelaskan pola berfikir deduktif dan induktif  :


1.    Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Contoh :        Setiap mamalia punya sebuah jantung
                     Semua kuda adalah mamalia
                     Setiap kuda punya sebuah jantung (kesimpulan )

Penalaran deduktif diantaranya :
a.       Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh :    Semua manusia akan mati
                  Amin adalah manusia
           Jadi, Amin akan mati  (konklusi / kesimpulan)
b.  Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh :    Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
                 Pada malam hari tidak ada matahari
                 Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis
2.    Metode induktif

Metode ini sebenarnya hanya kebalikan dari metode berfikir deduktif saja, yaitu : metode berfikir yang berawal dari temuan fakta yang khusus atau lebih singkatnya berfikir induktif itu berfikir dari yang khusus menuju ke umum. Fakta-fakta yang sifatnya khusus menjadi sebuah pernyataan umum.

Contoh :           Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Proses induksi dapat dibedakan :

a)      Generalisasi, ialah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa.
b)    Analogi, adalah suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensial yang bersamaan.
c)      Hubungan sebab akibat, Penalaran dari sebab ke akibat mulai dari pengamatan terhadap suatu sebab yang diketahui. Berdasarkan itu, kita menarik kesimpulan mengenai akibat yang mungkin ditimbulkan.


Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar