Sabtu, 05 Mei 2012

Pertemuan 13 Masalah-masalah pokok perekonomian Indonesia



1.    Pengangguran
Pengangguran dibagi menjadi 2, yaitu :
·         Penduduk Usia Kerja (PUK), dibagi menjadi :
Ø  Angkatan Kerja (AK), dibagi lagi menjadi :
v  Bekerja (B), dibagi lagi menjadi :
o   Bekerja Penuh (BP)
o   Setengah Bekerja (SB)
v  Tidak Bekerja (TB)
Ø  Bukan Angkatan Kerja (BAK)
·         Penduduk Diluar Usia Kerja (PDUK)

Ada beberapa jenis-jenis pengangguran yang diantaranya, yaitu :
    Pengangguran friksionil
Pengangguran yang terjadi karena seseorang memilih menganggur sambil menunggu pekerjaan yang lebih baik, yang memberikan fasilitas dan keadaan yang lebih baik.
    Pengangguran struktural
Pengangguran yang terjadi karena seseorang diberhentikan oleh perusahaan, karena kondisi perusahaan yang sedang mengalami kemunduran usaha, sehingga terpaksa mengurangi tenaga kerja.
    Pengangguran teknologi
Pengangguran yang terjadi karena mulai digunakannya teknologi yang menggantikan tenaga manusia. Seringkali pengangguran ini terjadi karena kemampuan dan keahlian pekerja yang tidak bisa menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
    Pengangguran siklikal
Pengangguran yang terjadi karena terjadinya pengurangan tenaga kerja yang secara menyeluruh, dikarenakan kemunduran dan resesi ekonomi, sehingga ini mirip dengan pengangguran struktural, hanya pada pengangguran jenis ini, kejadiannya adalah lebih meluas dan menyeluruh.
    Pengangguran musiman
Pengangguran yang terjadinya dipengaruhi oleh musim. Jenis pengangguran ini sering terjadi pada sektor pertanian. Contoh : ketika masa tanam dan panen, mereka berbondong-bondong bekerja setelah masa tersebut mereka kembali tidak mempunyai pekerjaan.
    Pengangguran tidak ketara
Pengangguran yang secara fisik dan sepintas tidak kelihatan, namun secara ekonomi dapat dibuktikan bahwa seseorang tersebut sesungguhnya menganggur
    Setengah pengangguran
Bekerja dengan jam kerja dibawah rata-rata jam kerja normal yang berkisar 7 sampai 8 jam sehari.

Ada beberapa rasio yang berkaitan dengan pengangguran, diantaranya :
§  Dependency ratio
Menggambarkan seberapa besar beban secara ekonomi yang sebenarnya ditanggung oleh penduduk usia kerja terhadap penduduk diluar usia kerja.
§  Tingkat partisipasi angkatan kerja
Rasio yang mengukur seberapa besar dari penduduk yang berada dalam usia kerja yang benar-benar merupakan angkatan kerja
Beberapa langkah dan kebijaksanaan pemerintah yang pernah, sedang dilakukan, diantaranya :
1)     Mengatasi masalah kependudukan
2)    Akan menambah sektor pengeluaran
3)     Memberikan dan mengarahkan pendidikan sumber daya ke arah yang lebih mendesak, dengan memperbanyak pusat-pusat pelatihan kerja, serta dengan memberi kemudahan bagi pengelolaan sekolah-sekolah kejuruan.
4)    Membuka kesempatan lapangan kerja di daerah-daerah yang selama ini kurang berkembang kegiatan ekonominya
5)    Mulai digalakannya ekspor jasa berupa tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri

2.    Inflasi

Inflasi sering diartikan sebagai suatu kecenderungan naiknya harga-harga secara umum dalam waktu dan wilayah tertentu.
Sejak masa ekonomi klasik telah muncul pendapat mengenai inflasi, menurut mereka inflasi lebih disebabkan karena pengaruh jumlah uang yang beredar.
Sedangkan Keynes lebih melihat “keserakahan manusia” sebagai sebab muculnya inflasi, karena menganggap bahwa keinginan manusia untuk hidup diluar batas kemampuannya akan menjadi pemicu utama terjadinya inflasi.
Sedangkan teori struktural, lebih menganggap masalah struktural seperti kondisi kebutuhan pokok (terutama pangan) menjadi awal mula terjadinya inflasi.

Jika dilihat dari besar kecilnya inflasi yang muncul, inflasi dapat dibagi dalam :
1)     Inflasi ringan jika nilainya berkisar               0% s/d 10%
2)    Inflasi sedang jika nilainya berkisar              10% s/d 30%
3)     Inflasi berat jika nilainya berkisar                30% s/d 100%
4)    Hyperinflasi jika nilainya berkisar                > 100%

Sebab-sebab munculnya inflasi, yaitu :
A.  Inflasi karena naiknya permintaan
B.   Inflasi yang terjadi karena naiknya biaya produksi
C.  Inflasi yang berasal dari dalam negeri
D.  Inflasi yang berasal dari luar negeri

Inflasi akan membawa dampak negatif bagi beberapa aspek kegiatan ekonomi di masyarakat, diantaranya :
1.    Inflasi akan menjadikan turunnya pendapatan rill masyarakat yang memiliki penghasilan tetap.
2.    Inflasi menyebabkan turunnya nilai riil kekayaan masyarakat yang berbentuk kas.
3.    Inflasi menyebabkan nilai tabungan masyarakat menjadi turun
4.    Inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi terhambat.

Meskipun, banyak orang yang lebih melihat inflasi sebagai suatu yang merugikan, namun ada beberapa sisi positif dari adanya inflasi, yaitu :
·         Inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam suatu negara
·         Inflasi terkendali merangsang masyarakat untuk terus berusaha bekerja keras untuk meningkatkan kesajhteraannya, agar tetap dapat mengikuti penurunan nilai riil pendapatannya.






Referensi :
Aries Budi S., 1996, Buku Paket Perekonomian Indonesia, Universitas Gunadarma, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar